Kalau boleh jujur, saya termasuk orang yang jarang liburan ke air terjun. Bukan karena nggak suka, tapi lebih karena kebayang capeknya jalan kaki, bawa anak-anak, ganti baju basah, dan segala keribetan itu. Tapi semua itu berubah ketika saya dan keluarga akhirnya nekat ikut short trip ke Air Terjun Tiu Kelep di kawasan Senaru, Lombok Utara.
Dari awal kami tidak terlalu berharap. Saya kira akan jadi perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan untuk anak-anak. Ternyata, justru saya sendiri yang paling banyak terkesan. Tiu Kelep bukan sekadar air terjun—ini adalah surga tersembunyi, lengkap dengan perjalanan seru, suasana alam yang adem banget, dan momen keluarga yang bikin nempel di hati.
Kalau kamu sedang mencari referensi wisata lombok murah tapi tetap seru, cocok untuk semua usia, dan bisa jadi cerita seru keluarga… Tiu Kelep adalah salah satu jawaban terbaik.
Perjalanan Menuju Senaru: Mulai dari Rasa Penasaran
Kami berangkat pagi-pagi dari kawasan Senggigi. Udara masih sejuk, anak-anak baru bangun tapi sudah semangat karena katanya akan “main air” di air terjun besar. Sepanjang perjalanan, pemandangan hijau dan kontur pegunungan mulai terasa. Sesekali kita bisa melihat Gunung Rinjani berdiri gagah di kejauhan. Suasana seperti ini udah cukup bikin mood jadi tenang.
Kami sempat mampir sebentar di Pasar Tanjung untuk beli buah dan cemilan lokal. Lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Senaru—yang ternyata adalah salah satu pintu masuk jalur pendakian Rinjani. Tapi tenang, rute ke Tiu Kelep ini jauh lebih santai daripada mendaki gunung.
Begitu sampai di area parkir, suasana berubah. Udara segar, suara gemericik sungai, dan rindangnya pepohonan bikin saya langsung rileks. Di sinilah petualangan kecil kami dimulai.
Sendang Gile: Gerbang Menuju Tiu Kelep
Sebelum sampai ke Tiu Kelep, kita akan melewati air terjun pertama bernama Sendang Gile. Banyak orang yang hanya berhenti di sini karena aksesnya lebih dekat dan mudah. Tapi bagi kami, Sendang Gile seperti pemanasan sebelum petualangan utama. Anak-anak senang main ciprat-cipratan air, dan saya sempat duduk sebentar sambil mengagumi jatuhan airnya yang bertingkat.
Beberapa wisatawan yang kami temui bilang, “Kalau sudah sampai sini, sekalian aja lanjut ke Tiu Kelep. Rugi banget kalau nggak.” Dan akhirnya kami lanjut. Jalan setapaknya lumayan panjang, sekitar 30–40 menit, tapi sangat menyenangkan.
Di tengah jalan, ada jembatan kecil, akar pohon besar, bahkan jalur menyusuri sungai dangkal yang harus kita seberangi. Anak saya yang berumur 7 tahun justru paling semangat! Dia seperti masuk dunia petualangan ala film-film. Dan saya baru sadar, ini bukan cuma jalan-jalan biasa—ini wisata keluarga yang penuh pengalaman alam asli.
Air Terjun Tiu Kelep: Megah, Mistis, dan Menenangkan
Begitu belokan terakhir dilalui, suara deras mulai terdengar makin jelas. Langkah kaki kami otomatis melambat, antara penasaran dan kagum. Dan… boom! Tiba-tiba pemandangan Air Terjun Tiu Kelep terbuka lebar di hadapan.
Sulit menggambarkan keindahannya dengan kata-kata. Air mengalir deras dari tebing tinggi, lalu jatuh membentuk tirai putih yang menyebar luas. Di sekelilingnya, tebing hijau dengan lumut dan tanaman liar seakan jadi panggung alami yang luar biasa cantik.
Anak-anak langsung main air di pinggir kolam, saya dan istri duduk di batu besar sambil menyaksikan mereka bermain. Kabut halus dari air terjun kadang menyentuh wajah kami. Dingin, tapi menyegarkan.
Saya sempat mengabadikan momen ini dengan kamera, tapi sejujurnya, Tiu Kelep jauh lebih indah dirasakan langsung daripada sekadar difoto.
Aktivitas Seru untuk Keluarga
Satu hal yang bikin saya kagum adalah betapa ramahnya tempat ini untuk keluarga. Ya, memang harus jalan sedikit, tapi tidak berbahaya. Sepanjang jalan ada banyak titik menarik untuk berhenti, foto, atau sekadar duduk. Tidak heran kalau banyak keluarga lokal maupun wisatawan asing yang membawa anak-anak mereka ke sini.
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan saat liburan keluarga di Tiu Kelep:
- Piknik kecil di batu datar dekat air terjun
- Main air atau ciprat-cipratan di kolam dangkal
- Foto keluarga dengan latar air terjun dan pelangi mini (sering muncul saat siang)
- Belajar soal tanaman lokal dari pemandu
- Jalan-jalan santai sambil mendengarkan suara hutan
Semua ini membuat Tiu Kelep bukan hanya tentang tempat, tapi tentang pengalaman kebersamaan yang berkesan.
Wisata Alam di Lombok yang Terjangkau dan Bernilai
Banyak orang berpikir bahwa untuk mendapatkan momen liburan seru harus ke tempat mahal atau mewah. Tapi Tiu Kelep membuktikan sebaliknya. Dengan alam sebagai “fasilitas utamanya”, kita mendapatkan jauh lebih dari sekadar pemandangan.
Kalau kamu sedang merancang itinerary liburan murah ke Lombok, sangat layak untuk memasukkan Tiu Kelep sebagai salah satu tujuan utama. Bahkan, destinasi ini sering masuk dalam berbagai pilihan wisata Lombok murah yang ditawarkan oleh agen perjalanan lokal seperti Wisata Lombok Plus.
Saya pribadi memilih Wisata Lombok Plus karena mereka punya pengalaman panjang mengatur trip keluarga. Tidak hanya sekadar antar-jemput, tapi juga mengatur ritme perjalanan agar anak-anak tidak kelelahan dan tetap menikmati prosesnya.